tanjakan km 9

Sabtu 7 November 2020, sejak siang hari para peserta WUR series 1 (pertama)  sudah berdatangan di kota Trenggalek, berbagai aktifitas peserta lakukan mulai dari berburu kuliner sampai mengunjungi beberapa obyek wisata, kota Trenggalek menjadi awal dari pelaksanaan WUR dengan jarak tempuh 50Km  karena kota ini terletak di lingkar Gunung Wilis, selain Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun & Kabupaten Ponorogo.

brifing oleh RD
brifing oleh RD

brifing oleh RD



foto sesion alun2 trenggalek
foto sesion alun2 trenggalek

start dilepas oleh pak lurah bedingin






Peserta WUR series 1 setelah melalui seleksi tersisa 20 peserta terdiri dari 17 Peserta Laki-laki dan 3 Peserta Perempuan, berasal dari Kota Trenggalek, Kota Madiun, Kota Surabaya dan tuan rumah Kota Ponorogo.

20 peserta start  jam 22:00 wib tepat di jantung kota yaitu Alun-alun kota Trenggalek, setelah mendengarkan penjelasan dari Road Director (RD) dilanjutkan dengan doa bersama demi suksesnya acara, dilanjut pelepasan peserta oleh Bapak Kepala Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo sebagai tuan rumah (lokasi finis).














Peserta menyusuri jalanan Kota Trenggalek melewati jalur utara menuju desa sooko sebagai satu2 nya Water Station (WS) di km 26.

Acara WUR series 1 ini dikemas seperti hal nya gathering dan lari bareng, masing-masing peserta diwajibkan mempunyai Team Support (TS) yang terus mengikuti pelari. Peserta pun dibatasi mengingat saat ini lagi dalam situasi pandemi yg belum berakhir.









tanjakan km 14


Rute start sampai km 3 masih datar-datar saja. memasuki km 4 sampai km 19 peserta betul-betul di uji baik ketahanan fisik dan juga mentalnya, jalanan terus menanjak tanpa ada bonus turunan sedikit pun ditambah cuaca dingin berkabut khas pegunungan Wilis. Jalanan yg dilalui adalah jalur perintis, melalui desa desa kecil plus penenerangan jalan pun sangat minim, penerangan satu satunya adalah head lamp yg sudah terpasang di masing-masing peserta di tambah lampu dari kendaraan roda 2 para TS. Tidak cukup itu saja peserta harus melawan rasa kantuk di kesunyian malam, beberapa orang masih terlihat di gardu gardu pos tersebar di jalur yang kita lalui. Mereka bertanya -tanya "wonten acara nopo mas?" (ada acara apa mas?), setelah kita jelaskan yang muncul dari dari mereka ucapan decak kagum dan rasa tidak percaya "nopo leres to mas? tebih lho lan niki mpun tengah malam kon wantun ngih?" (apa bener mas? jauh lho jaraknya dan ini udah tengah malam kok berani?).











wilayah kab ponorogo


pasar sooko

ws ds sooko
ws desa sooko
ws desa sooko









Jam Menunjukkan 01:19 wib peserta pertama sudah memasuki WS di desa Sooko Kabupaten Ponorogo tepatnya di depan pelataran masjid Baitussalam, peserta istirahat sejenak sementara para TS juga buru-buru mengisi persediaan untuk peserta mulai air mineral, air isotonik dan makanan penambah energi, sementara peserta sambil beristirahat sejenak sambil meneguk air mineral plus buah buahan segar plus makanan penambah energi yang sudah disediakan oleh panitia. Setelah melahap refreshment peserta melanjutkan perjalananya menuju finish di desa budaya Bedingin Sambit Ponorogo, rute kali ini terdiri dari turunan tajam plus memasuki kawasan hutan "centong" peserta berbelok menuju jalanan tanah dan berlumpur karena beberapa hari yang lalu di guyur hujan, jalur ini melewati perkampungan di tengah hutan jati para TS bermotor juga di uji beberapa kali motor mereka masuk dalam kubangan lumpur, mau tidak mau pelaripun ikut membantu para TS nya.






ws desa sooko

refreshment ws






setelah keluar hutan









Setelah keluar dari jalur hutan Centong pelari kembali melewati jalanan menurun tajam beraspal, di rute ini cahaya matahari sudah mulai menampakkan diri, jalanan mulai ramai dengan aktifitas masyarakat desa.

finish bukit gemplah bedingin








Peserta Pertama masuk finis di Bukit Gemplah Desa budaya Bedingin Kecamatan Sambit tepat saat Adzan Subuh berkumandang di susul oleh para peserta yang lainya saling berdatangan.





Peserta disambut oleh kuliner khas desa mulai minuman, makanan kecil sampai makanan besar plus buah-buahan yang dipanen dari desa ini yang disajikan oleh ibu ibu PKK desa, ditambah hiburan reyog memancing salah satu peserta mencoba memakai "topeng terbesar di dunia" pengalaman ini sangat langka dimana pemain dan penonton bisa langsung berinteraksi.










peserta WUR series 1 beserta bpk&ibu Lurah Bedingin








Setelah peserta memasuki finish dilanjutkan dengan seremonial penanaman pohon dalam rangka penghijauan "bukit gemplah" masing-masing pesera menanam bibit pohon yang sudah disediakan oleh Desa Bedingin

Sampai Jumpa di series 2 WUR berikutnya

#wur #series2 #ptr #time2train #train2getherRUN4ever